seorang anak soleh tidak hanya begitu saja dapat kita peroleh.tapi itu merupakan sebuah proses yang panjang.anak soleh di bentuk dari mulai bagaimana cara dan pola hidup seseorang dari ia belum menikah.menikah.hamil.melahirkan.beranjak remaja dan hingga mandiri dan jadi orang.
Menuruk pendapat saya ada beberapa tahapan:
1.pembetukan perilaku calon orang tua
2.bagaimana dia mendapatkan istri/suami
3.bagaimana ia menjalani proses itu dengan benar
4.bagaimana ia memberikan nafkah kepada keluarganya
5.bagaimana ia mendidiknya
6.bagaimana ia membentuk lingkungannya.
Tahapan pertama dulu:
1. pembetukan perilaku orang tua perilaku di sini tentunya adalh perilaku yang syar'i yang sesuai dengan ajaran nabi.perilaku kehati2an dalam melangkah dan berbuat.sekecil apapun tindakan kita harus terkontrol dengan baik.jangan sampai ada hal yang tidak halal masuk dalam kehidupan kita.kita dapat mengambil contoh para orang tua imam ghozali,imam syafi'i, dan orang tua dari imam2 besar lainnya yang sudah kita akui kebesaran dan keilmuan serta bagai mana pelaksanaan keislaman beliau dalam kehidupan sehari2. banyak riwayat yang dapat kita petik. bagai mana beliau para orang tua imam2 tersebut sampe2 makan buah yang ditemukan di sungai yang sedang mengalir saja minta halalnya dari pemiliknya. sampe hal sekecil ini saja beliau begitu berhati2 apalagi yang jelas tidak halalnya.
2. bagaimana dia mendapatkan istri/suamiproses mendapatkan istri dan suami ini juga harus diperhatikan jangan sampai setelah MBA(merried because Accident) baru nikah ini adalh proses yang tidak halal.sebuah awal yang sulit menurut syara' untuk bisa kelak akan lahir anak yang sholeh.proses mendapatkan istri tentunya harus jauh dari calon suami atau istri atas dasar keterpaksaan.ini harus merujuk pada ajaran nabi.yang bersabda nikahilah wanita itu karena empat perkara.kecantikannya,hartanya,keturunannya,dan agamanya.jika menikahi hanya karena kecantikan maka itu hanya akan menimbulkan fitnat,jika karena hartanya itu hanya akan membuat hina,jika karena keturannya maka itu akan merendahkanmu.tapi jika karena agamanya maka itu yang akan menenangkan dan mendamaikanmu sekalian.
3. bagaimana ia menjalani proses itu dengan benarmenjalani proses dengan benar maksudnya adalah ikutilah syarat rukunya dengan benar sehingga menurut hukum fiqih tidak ada cacatnya.jika secara fiqih dan benar insya alloh.alloh akan memberikan anak sholeh itu kepada kita.
4. bagaimana ia memberikan nafkah kepada keluarganya.tentunya jangan sampe memberikan makan-makanan yang tidak halal kepada keluarga kita.kenapa kita harus hati hati dengan makanan itu karena makanan itulah yang membentuk darah daging yang membalut dan mengaliri tubuh kita.karan tubuh kita dikendalikan oleh segumpal darah yaitu hati.jika pembentukan darah itu berasal dari makanan yang haram.maka hati kita akan cenderung berkeinginan melakukan perbuatan haram.keinginan yang ada dalam hati itu didukung oleh daging kita yang tebentuk dari makanan haram kita tersebut.maka setelah mendapat dukungan dari dua hal tersebut tentu tindakan haram yang disebabkan karena di hati akan segera dilakukan oleh daging yang membalut tulang2 kita.jadi berhati hatilah dengan makanan yang kita makan.instropeksi diri kita.jika di hati kita banyak berfikir akan bertindak haram maka coba telaah kembali kebelakang.ada ga makanan yang kita makan itu tidak benar.trus uang yang kita pakai untuk makan juga tidak benar.trus itu uang diperoleh dengan cara yang hak apa tidak.trus pekerjaan untuk mendapatkan uang itu benar apa tidak.panjang ya.....
5. bagaimana ia mendidiknyasetelah bisa memberiakan nafkah yang hala kepada keluarga kita.sekarang tinggal bagaimana kita mendidik anak kita.pendidik yang paling penting adalah keluarga.jadilah keluarga sekaligus guru yang mampu memberikan pendidikan dan contoh bagi anak2 kita.jadilah orang tua yang menjadi teladan bagi anak2nya.setelah pendidikan keluarga sukses.berikan pendidikan formal,baik berupa pengetahaun umum yang menyangkut kehiduan dunia ini.jangan sampe anak kita menjadi katak dalam tempurung.berikan kemerdekan untuk menuntut ilmu yang menjadi hobinya. tapi jangan lupa orang tua tetap mengarahkan untuk bidang apapun yang digeluti anak jadikan itu sebuah media dakwah untuk kedepan anakny tersebut.
6. bagaimana ia membentuk lingkungannya.setelah punya ilmu dan bekal kehidupan yang cukup.anak tetap harus diawasi supaya selalu dalam jalan yang benar.ajari anak untuk membentuk lingkungannya.menjadi warna bagi lingkungannya.bukan diwarnai dan dipengaruhi oleh lingkungan.jadikan ia orang yang tegar dan teguh pada prinsip hidupnya.jadikan alquran dan sunnah segai tolak ukur batas toleransi dengan lingkungan.buatlah lingkunganya menjadi lingkungan yang penuh rahmat.mungkin sementara itu dulu dari saya sedikit banyak kesalahan itu murni kelemahan dan kehilafan saya.kritik dan saran selalu terbuka bagi saya.
penulis : Fikri Riyadi
No comments:
Post a Comment
Silahkan Komentar